Senin, 09 Maret 2015

Merangkul Bandung, Melepas Rindu

It doesn’t matter where you go in life, it’s who you have beside you.


Bandung,,

sebuah kota indah yang sanggup membuat saya jatuh cinta berkali-kali padanya. Bandung tidak hanya menjadi "pelarian" sejenak saya dari rutinitas kehidupan di Jakarta, tapi lebih dari itu, kota ini telah menjadi rumah kedua bagi saya.

Kecintaan pada Bandung berawal dari masa saya memasuki jaman kuliah. Menghabiskan waktu dengan sahabat-sahabat seperjuangan selama 6 tahun untuk mengambil kuliah Farmasi dan profesi Apoteker di UNPAD, sukses membuat saya dan sahabat-sahabat saya rutin melakukan "ritual" berkumpul di Bandung, entah itu untuk menikmati suasana Bandung yang semakin hari semakin bertumbuh pesat dan ramai, atau untuk bernostalgia dan berbagi cerita kehidupan.

Saya memiliki 3 sahabat (2 beautiful single women & 1 gorgeous one-child-mother) yang hingga saat ini rutin berkumpul di Bandung; meskipun saya dan seorang sahabat tinggal di Jakarta, seorang lagi tinggal di Cimahi, dan sahabat saya yang sudah menikah dan memiliki seorang putra tinggal di Banjar.

Jika berkumpul di Bandung, kami lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersantai menikmati suasana Bandung sembari bercerita, dibandingkan memburu waktu berkunjung ke banyak destinasi di Bandung. Apalagi jika kami memilih menginap di hotel pada saat weekend, kami cenderung untuk menghabiskan hari Minggu kami untuk bersantai dan mengeksplorasi area hotel heheee..

Jadi, saat kami untuk kesekian kalinya merencanakan pertemuan di Bandung, kami langsung sepakat memilih menghabiskan our precious weekend (2 hari 1 malam) dengan menginap di Sheraton Bandung Hotel & Towers (http://www.sheratonbandung.com/ ) yang berlokasi di area Dago Atas, tidak begitu jauh dari pusat keramaian kota, namun masih memiliki hawa yang sejuk dan segar. Apalagi hotel ini sudah selesai melakukan renovasi, pasti semakin wooww.. Rasanya sudah tidak sabar untuk mengeksplorasi setiap keindahan dan kehangatan Hotel Sheraton Bandung. Itinerary lain pun sudah kami rancang, dengan tetap mengusung tema "quality time (not quantity) with best friends"  (^_^)v   *tsaaahhhh

HARI 1 : STASIUN GAMBIR - STASIUN BANDUNG

Sudah menjadi kebiasaan saya dan sahabat yang tinggal di Jakarta memilih KA Argo Parahyangan (tiket one way sekitar IDR 85,000 - 110,000/ orang) menuju Kota Bandung (bila tidak sedang dalam keadaan terburu-buru ya, karena waktu tempuh dengan kereta api sekitar 3 jam), karena rasanya suasana lebih santai, duduk relaks dan luas hihiii, tidak stress dengan kepadatan jalan tol Cipularang ;p  ,& lebih dapat menikmati pemandangan yang variatif. Biasanya kami memilih jam keberangkatan 08.30 dari Stasiun Gambir, tiba di Stasiun Bandung jam 11.30.


Suasana di dalam KA Argo Parahyangan

Dan ini adalah pemandangan yang disuguhkan dari jendela KA Argo Parahyangan selama 3 jam perjalanan menuju Kota Bandung :)






Jalan Tol Cipularang dari Jendela Kereta Api Argo Parahyangan








HARI 1 - DAPUR DAHAPATI

Tiba di Stasiun Bandung menjelang jam makan siang, "memaksa" kami untuk segera cepat-cepat menuju lokasi makan siang, karena perut-perut kami termasuk perut yang kurang bisa mentolerir rasa lapar hahaa.. Kami ber-4 sepakat untuk berkumpul dan santap siang bersama di Dapur Dahapati, Jalan Cipaganti no 146 (seberang SPBU Cipaganti). Resto bertempat di sebuah rumah "jaman dulu" sehingga lahan parkir cukup kecil, apalagi resto ini selalu ramai saat jam makan siang dan makan malam. Menu andalan resto adalah sop buntut kuah (oxtail soup) dan sop buntut goreng (fried oxtail soup), dengan harga IDR 65,000 per porsi (belum termasuk nasi). Porsinya cukup besar lowh.

Saya lumayan sering mampir ke resto ini, sehingga cukup pede untuk merekomendasikan tempat ini ke sahabat-sahabat saya dan memasukkan Dapur Dahapati ke dalam jadwal kami kali ini.  Biasanya saya memilih sop buntut goreng sebagai menu favorit. Buntut sapi sepertinya digoreng kecap mentega, bercampur dengan bawang bombay, sehingga menambah aroma harum dan rasa manis, yang diimbangi dengan rasa gurih kuah sop, dan sambal pedasnya (buntut goreng dan kuah sop disajikan terpisah). Dengan menuliskan ini saja, sudah sukses membuat liur saya menetes, ahahaaa.. *ooppss

Ini "penampakan" sop buntut (oxtail soup) Dapur Dahapati

HARI 1 - BLUE DOORS

Setelah perut kenyang dan puas, kami berencana bergulat melawan kemacetan Bandung menuju coffe shop. Kami semua adalah penikmat kopi, meskipun tidak begitu memahami tentang jenis-jenis kopi. Jadi bisa dipastikan setiap jadwal pertemuan kami di Bandung, harus musti wajib diselipkan acara ngopi. Untuk pertemuan nanti, kami merencanakan ngopi di Blue Doors, yang berlokasi di Jalan Gandapura no 61.

Saat pertama kami mengunjungi Blue Doors (saat itu hujan gerimis), kami agak kesulitan menemukan coffee shop ini, karena tidak ada plang nama berukuran besar yang mencolok. Namun pintu berwarna biru cerah cukup menjadi panduan anda untuk menemukan Blue Doors.
Blue Doors berukuran tidak terlalu luas dan bentuknya memanjang ke belakang, dibagi menjadi 2 area, indoor dan outdoor (smoking area). Konsep ruangan cukup unik dan penerangan serta iringan musik jazz mampu menciptakan atmosfer nyaman & teduh, sebagian dinding seperti dibuat unfinished sehingga memperlihatkan deretan batu bata bersusun. Harga kopinya pun tidak terlalu mahal, di bawah IDR 35,000. Blue Doors juga menyajikan aneka minuman lain dan potongan cake untuk menemani sajian kopi.

Salah satu sudut Blue Doors

Saya & ketiga sahabat saya, plus bocah kecil yg setia mengikuti kami :D







Salah satu latte art - nya Blue Doors

Lukisan yang terdapat di dalam toilet ;)

HARI 1 : SAUNG ANGKLUNG UDJO

Sudah pernah melihat angklung ?
Sudah pernah mencoba menggoyangkan angklung alias memainkannya ?
Sudah pernah mencoba menyanyikan sebuah lagu dengan angklung ?
Jika belum, yuukk cuusss ke Saung Angklung Udjo.

Saatnya memasuki segmen seni hahaa.. Rencana kami adalah ke Saung Angklung Udjo di Jalan Padasuka no 118.
Sudah pernah mengunjungi tempat ini, tapi tidak pernah bosan mengunjungi kesekian kalinya, terutama karena kali ini sahabat yang tinggal di Banjar membawa anak laki-lakinya yang berumur 5 tahun. Ini kesempatan berharga untuk memperkenalkan kebudayaan khas Jawa Barat pada si bocah, semoga dengan melakukan "hal kecil" seperti ini dapat menumbuhkan kecintaan pada budaya Indonesia :)  - karena tidak bisa dipungkiri, sudah 2x saya mengunjungi tempat ini, mayoritas pengunjungnya adalah turis mancanegara.

Pertunjukan dimulai jam 15.30, berakhir jam 17.30 - dengan HTM IDR 60,000 (WNI), sudah termasuk welcome drink (teh, air mineral, atau es lilin) dan kalung angklung mini. Pertunjukan yang disajikan beragam & tidak membosankan : wayang golekhelaran (pertunjukan angklung dengan nada riang untuk acara syukuran khitanan); tari topeng; orkestra angklung yang memainkan beragam lagu - mulai dari lagu daerah, lagu pop Indonesia, bahkan lagu barat - dan yang memainkan orkestra ini perpaduan antara anak-anak hingga dewasa; bermain angklung bersama-sama - di mana setiap penonton akan dibagikan satu angklung (dengan satu not), lalu dilatih secara "kilat" oleh instruktur utama, dan penonton pun akan dapat mulai memainkan lagu-lagu sederhana dengan menggoyangkan angklungnya masing-masing; diakhiri dengan menari bersama - interaksi antara penonton dan para pemain Saung Angklung Udjo.




HARI 1 : LISUNG THE DAGO BOUTIQUE RESTO

Tidak terasa sudah memasuki jam makan malam, yang artinya saatnya berburu resto (lagi) hahaa.. Mungkin karena hawa Bandung yang sejuk, atau karena kumpul dengan sahabat, perut rasanya minta diisi terus  ;p
Kami berencana mengulang nostalgia makan malam di daerah Dago Pakar, tepatnya di Lisung The Dago Boutique Resto, Jl. Dago Pakar Timur no 111. Satu paket akan didapatkan di resto ini : ngeriung sembari makan malam lezat dalam resto bernuansa kayu yang nyaman, ditemani pemandangan Bandung (citylights) malam hari, dan hawa sejuk dingin >>> kombinasi yang pas banget.

Menu favorit kami : nasi panggang kompeni (nasi panggang ala barat dengan lelehan keju mozarella, daging asap, & jamur) dan nasi panggang Lisung (kalau ini nasi panggang ala Sunda, yaitu nasi yang dibungkus daun - dilengkapi dengan ayam goreng, tahu tempe, sambal terasi. Harganya juga cukup reasonable koq :)

Nahh,, ini foto-foto waktu saya mengajak keluarga saya ke Lisung di siang hari :)



Pemandangan kota Bandung dari Lisung







Kekenyangan :D

HARI 1 - SHERATON BANDUNG HOTEL & TOWERS

Puas merasakan hawa dingin Bandung malam hari, perut penuh terisi, kami turun ke area Dago Atas, tepatnya Jl. Ir. H. Juanda no 390, untuk melakukan proses check in di hotel idaman kami, Sheraton Bandung Hotel & Towers (http://www.sheratonbandung.com/ )
Tempat tidur yang kami yakini pasti nyaman dan empuk, rasanya akan sanggup menggoda iman kami untuk segera lanjut tidur,, tapiiii tunggu dulu, kami penasaran mau melihat area kolam renang Hotel Sheraton di malam hari yang kata banyak orang, kereeenn banget, apalagi dengan penataan cahaya lampunya yang redup menenangkan.

Mungkin kami akan melanjutkan sesi curhat kami sebentar di area kolam renang sambil duduk-duduk di bangkunya, dan tidak lupa berfoto-foto dunk, soalnya setiap sudut hotel ini tampaknya "instagramable" hihihiii...
Puas di area ini, lanjut ke kamar tidur, apalagi kalau bukan untuk rumpi (lagi) sambil nonton TV hingga akhirnya bablas tidur. Rencana menutup hari yang sangat sempurna !!!

HARI 2 - SHERATON BANDUNG HOTEL & TOWERS

Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, biasanya saat berkumpul di Bandung, kami lebih memilih menghabiskan waktu untuk bersantai dan mengeksplorasi hotel, serta memanfaatkan fasilitas hotel yang tersedia. Jadi hari Minggu kami rencanakan untuk bersantai cantik di hotel sebelum kembali ke kota masing-masing.

Yang pertama dilakukan pastilah menilik setiap sudut dan public area hotel, lalu klik..klik..klik.. mulailah kamera hp dan pocket camera beraksi mengambil setiap sudut yang unik dan indah; dan pastinyaaa langsung di-share ke medsos menggunakan wifi connection hotel heheee.. *winkwink

Puas berfoto, cuuss ke kolam renang untuk sedikit membakar lemak makanan yang sudah kami konsumsi secara membabi buta kemarin ahahaaa.. Oleh sebab itu, dalam memilih hotel, selain kenyamanan dan kebersihan hotel, kami selalu mengutamakan tersedianya fasilitas kolam renang yang cukup luas dan kalau bisa, juga dapat mengakomodir kebutuhan anak untuk bermain air. Biasanya kami bisa menghabiskan waktu sekitar 2 jam-an lebih untuk berenang dan juga leyeh-leyeh sambil ngobrol ngalor-ngidul di kursi santai pinggir kolam heheee..


Lihat deh area kolam renang Hotel Sheraton Bandung. Gimana bisa kami menolak untuk menikmati fasilitas ini hahaa.. Keren abis ya, idaman banget. Maafkan, gambar saya ambil dari sini (http://www.pergidulu.com/kuis-menginap-gratis-di-sheraton-bandung-hotel/ )


Segar sehabis berenang, saatnya isi energi lagi dengan menikmati sarapan yang telah disediakan pihak hotel. Keberagaman menu masakan dan rasa yang lezat pastilah menjadi pertimbangan kami dalam memilih hotel, dan kami yakin bisa mendapatkan itu semua di Hotel Sheraton Bandung :)

Sudah kenyang mengisi perut, biasanya kami lanjutkan lagi leyeh-leyeh kami entah itu di kamar tidur, ataupun di area taman hotel, sembari menunggu waktu check out. Pokoknya hari minggu ini kami isi dengan waktu bersantai saja, menikmati waktu kebersamaan kami ;)
Tibalah waktu check out, pasti rasanya waktu masih kurang, masih banyak kisah dan tawa (juga mungkin air mata) yang ingin kami bagi, rindu masih tersisa di jiwa, namun di mana ada perjumpaan pasti di situ ada perpisahan :')
Di sinilah kami berpisah, saya dan seorang sahabat akan lanjut ke Stasiun Bandung, yang seorang akan kembali ke Cimahi, dan seorang lagi beserta bocahnya kembali ke Banjar.

Terima kasih Bandung, telah mengumpulkan kami kembali untuk sekedar melepas rindu sembari menikmati setiap keindahan alam, budaya, dan kulinernya.

Terima kasih Sheraton Bandung Hotel & Towers, sebagai pilihan utama penginapan kami, yang telah memfasilitasi "quality time" kami, telah memanjakan kami dengan keramahan & fasilitas-fasilitasnya :)




1 komentar: