Rabu, 27 Juli 2016

LOMBOK : "THE NEW MUST VISIT GILIS" MENGGODAKU (Day 03)



Menginjak hari ketiga di Pulau Lombok ini, semangat & energi kami sama sekali belum surut, keindahan panorama pulau ini acts like a mood booster for us, terutama karena hari ini kami akan mengunjungi tempat yang belum pernah kami datangi.

Ini dia itinerary di hari ke-3 :

21 Mei 2016

  • Gili Nanggu
  • Gili Kedis
  • Menginap di Hotel Novotel Lombok, Mandalika
Kami menyeberang menuju Gili Nanggu tidak melalui Pelabuhan Tawun, tapi melalui .....,, entahlah binun,,, kami naik perahu dari belakang rumah penduduk yang langsung membelakangi pantai, dan tidak begitu jauh dari Pelabuhan Lembar. Gili Nanggu dkk termasuk ke dalam area Lombok Barat, tepatnya daerah Sekotong.

Pemandangan menuju tempat penyeberangan

Pemandangan menuju tempat penyeberangan


Titik tolak penyeberangan menuju Gili Nanggu


Gili Tangkong dari kejauhan
Gili Nanggu dari kejauhan
Gili Nanggu dari kejauhan

GILI NANGGU : Feeding Frenzy

Setelah melakukan penyeberangan kira-kira setengah jam, kami akhirnya tiba di Gili Nanggu.
Gili Nanggu memang belum setenar 3 gili yang berada di Lombok Utara (Gili Trawangan - Meno - Air), tapi gili ini termasuk ramai pengunjung juga yaa (walaupun jauh lebih ramai Trawangan).
Awalnya saya ingin sekali ke Gili Lampu, namun menurut Om Anton karena saya bawa emak, lebih baik main ke Gili Nanggu, karena meskipun emak dibawa snorkeling hanya di dekat garis pantai saja, akan dengan mudahnya menemui ikan-ikan besar yang banyak jumlahnya.

Dan dia BENAR BANGEETTT..
Cuuusss pasang mask & snorkel, berenang cantik di dekat garis pantai, voila,,, langsung ketemu ikan banyak banget tanpa perlu susah payah berenang ke tengah laut.
Terumbu karang & koralnya emang minim & ga beragam (di dekat pantai yaaa..), varian ikannya juga ga banyak, tapi jumlah ikannya (besar & kecil) buanyaaaakkk buangeeeettt.
Kalau dihadapkan dengan kenyataan kaya gini, paling enak aktivitas yg dilakukan yaaa kasih makan ikan-ikan tsb dengan remah-remah roti basah. Lahap habis semua dicomot sama kawanan ikan.
Bahagia banget bisa liat emak happy kasih makan ikan langsung di laut hahaaaa...

Yang bisa dilakukan di Gili Nanggu selain snorkeling & kasih makan ikan (air laut cukup tenang koq..), main-main aja di pantainya. Pantainya berpasir putih, bersih, lembut, dan garis pantainya cukup panjang.
Kalau mau berkeliling gili ini juga bisa, secara gili ini cukup kecil dan cukup sepi, jadi enak untuk dijelajahi.
Di bagian dalam Gili Nanggu juga ada kolam penangkaran tukik (penyu versi baby).

GIMANA KALAU MAU MAKAN DI GILI INI ??
Oiyaaa,, untuk makan siang di pulau ini, kita bisa makan di resto-nya (cuma ada 1 resto dan kayanya resto ini milik cottage yg terdapat di Gili Nanggu) atau bawa makan dari daratan.
Kami memilih untuk bakar ikan di gili (emang udah sepaket dengan sewa perahu), jadi sang pemilik perahu udah bawa cooler box isi ikan-ikan segar yang mau dibakar dan disantap di Gili Nanggu.
Nikmat banget rasanya makan di tepi pantai yang sejuk karena semilir angin, ikan bakarnya maknyoooosss bumbunya, dan disempurnakan dengan suguhan kelapa muda dingin.
Aaaahhh, surga dunia !!!

BAGAIMANA DENGAN FASILITAS TOILETNYA ??
Tenaaaanng,, abis berjemur kaya ikan asin atau cibang-cibung di laut, atau emang udah saatnya "setoran alam", ada deretan fasilitas kamar mandi dan WC koq, cukup bersih pula.
Jadi ga usah khawatir atau berpura-pura melaut padahal ternyata mau numpang pipis tuuuuhhh,, heheee..

Btw, pas lagi jalan-jalan lebih dalam lagi, kami menemui deretan cottage menghadap ke sisi lain pantai yang lebih tenang. Tapi kami ga cari-cari info mengenai harga per malamnya siy, dan saat itu cottage sangat sepi penghuni.









Ekspresi kekenyangan :D

Crystal clear sea water






Sisi lain Gili Nanggu :



Fasilitas toilet / WC di Gili Nanggu


Suasana Gili Nanggu yang adeeeemmm


Penangkaran tukik di Gili Nanggu



Cottage-cottage yang berada di Gili Nanggu



GILI KEDIS : A Small Part of HIS Heaven

Sekitar jam 2 siang, di saat perut sudah kenyang dan tenaga sudah terisi ulang, kami bertolak dari Gili Nanggu menuju Gili Kedis.
Saat akhirnya perahu memelankan kecepatannya & bersiap-siap untuk bersandar, Om Anton menunjukkan kepada kami suatu daratan mungil berpasir putih dan mengatakan, "Nah, kita sudah sampai di Gili Kedis."
Kami,"Apaaaa ???"  (melotot, menganga, udaaahhh ahh lebay hehee..)

Tapi beneran deh kami kaget banget, soalnya kami sangka Gili Kedis ini bakal sama luasnya seperti Gili Air ataupun Gili Nanggu, tapi yang kami lihat "hanyalah" hamparan pasir putih halus yang di atasnya tertanam beberapa pohon besar & rindang dan di bawahnya terdapat beberapa kursi santai. Malah saya bilang lebih mirip pulau pasir atau pasir timbul di tengah lautan, cuma sedikit lebih luas aja !!! (bahkan lo lari-lari centil selama 10 menit aja udah bisa mengelilingi 1 pulau cantik ini saking mininya).

Ga sabar, kami segera turun dari perahu & berjalan menuju ke Gili Kedis (saat itu perairan sekitar Gili Kedis dangkal karena sedang surut). Begitu menginjakkan kaki di pasir putihnya, lembuuuttt banget. Yihaaaaa,, girang banget rasanya !
Saat kami ke sana, tidak begitu banyak pengunjung, beberapa turis asing sedang asik berjemur di pantai dan yang lainnya tidur cantik di kursi-kursi pantai di bawah pohon-pohon rindang, dan yg paling bikin happy, bisa gunain kursi pantai tersebut FOR FREE (tanpa biaya, sodara-sodara) !!!!

APA AJA SIY YANG BISA DILAKUKAN DI PULAU MUNGIL INI ??
Rasanya saya ga bakal bosan seharian berada di Gili Kedis.
  • Kita bisa jalan-jalan di perairan sekitar Gili Kedis untuk sekedar menyejukkan kaki dan mencari bintang laut yang dengan mudah ditemui di sini (tapi jangan diambil yaaa...).
  • Atau mungkin bermain-main di pasir putihnya yang lembut, sunbathing sambil baca buku & dengerin musik seperti yang dilakukan bule-bule di situ, foto-foto, atau berdiam diri saja sambil menikmati pemandangan sekitar yg bikin mata & hati adem.
  • Jangan lupa juga untuk snorkeling di sini !!! Cobalah untuk snorkeling di sisi lain gili (bukan di sisi yang banyak kapal bersandar ya). Terumbu & koralnya cukup beragam & warnanya cantik banget, di dalam perairannya juga terdapat budidaya terumbu karang. TAPI TOLONG HATI-HATI YA, karena koral-koralnya sudah tersebar mulai dari dekat garis pantai, JADI TOLONG PLEASE BANGET BANGET jangan seenak-enaknya berdiri & menginjak koral-koral tsb. Kami benar-benar sedih banget lihat beberapa turis domestik dengan seenak-enaknya memulai snorkeling ataupun berfoto dengan berdiri & berjalan di atas koral-koral tsb. Gw sampai omelin beberapa orang di situ, kesaalll bangeeettt. Air laut di sekitar situ jernih banget, jadi pasti siapapun bakal tau apa yang berada di bawah kaki mereka, ga pake alasan deh kalo mereka katanya ga sengaja nginjak koral. Berenanglah secara horizontal supaya tidak menginjak koral, kalau mau snorkeling lebih baik memulai berenang secara horizontal dari tepi pantai. Kalau ga pintar berenang, pakailah jaket pelampung supaya kaki & tangan tidak menyentuh koral. TOLONG HARGAI & PELIHARALAH LINGKUNGAN HIDUP KITA.
  • Setelah puas snorkeling menjelajah kecantikan underwater dari permukaan laut, tinggal leyeh-leyeh memulihkan tenaga dengan selonjoran di atas kursi-kursi santai. Adem banget rasanya duduk di situ, soalnya beberapa pohon besar yang ada di Gili Nanggu cukup rindang & mampu membuai kami sampai akhirnya kami sukses terlelap selama beberapa menit heheee... 
  • Btw, saat kami ke sini, belum ada fasilitas toilet atau kamar bilas. (Orang yang berjualan makanan juga ga ada di sini, jadi jangan lupa bawa bekal kalo kalian termasuk orang yang gampang lapar, tapi sekali lagi TOLONG sampahnya jangan dibuang di sini, tapi dibawa pulang ke daratan).
On our way to Gili Kedis
On our way to Gili Kedis
On our way to Gili Kedis

Ini dia Gili Kedis, benar-benar mungil & cantik



Perairan sekitar Gili Kedis





Pasir putih

Air di sekitar Gili Kedis sedang surut & dangkal, sehingga kami bisa bermain sampai ke tengah



Gotcha, Pattrick..


I love the vibe
Ini hasil jepretan adik bungsu yang amat sangat amatir ahahaaa.. Aslinya underwater di sekitar Gili Kedis baguuuss bgt, terumbu karangnya sangat berwarna & beragam. Kalau menurut kami malah jauh lebih bagus dibandingkan perairan sekitar Gili Trawangan dkk.







KEMBALI KE DARATAN SEKOTONG

Akhirnya kami kembali ke daratan menjelang mahgrib. Setelah menumpang berbilas di rumah bapak pemilik perahu, kami bersantai sejenak di bale-bale belakang rumahnya yg menghadap ke pantai untuk menyaksikan matahari terbenam, ditemani segelas teh manis hangat.
What a lovely day !!!

Langit-langit bale-bale yang dihiasi dengan cangkang kerang & kepiting, creative !!






0 comments:

Posting Komentar