Lanjut yooooooo...
Day 2
Wohooo,, tiba juga acara yang paling dinantikan,
island hopping. Jadi di hari ke-2 ini kita akan menghabiskan seharian untuk mengunjungi satu pulau ke pulau lainnya, dan
starting point-nya dimulai dari Pantai Tanjung Kelayang.
Urusan perahu sudah kami serahkan pada Pak Escape, beres.. Dan perahu tsb bersifat
"private", jadi hanya akan diisi oleh kami ber-6 + 2 orang yang menjalankan perahu, tidak dicampur dengan rombongan lain.
Sebelum berangkat ke Tanjung Kelayang, kami mampir dulu di
Belitung Bakery (Jl. Veteran no. 18, Tanjung Pandan) untuk membeli bekal makan siang dan minuman, secara kami akan beraktivitas di laut seharian.
Total lunch box IDR 200,043 untuk 8 orang (kami ber-5 + Pak Escape + 2 orang petugas perahu),
total aqua IDR 52,000 . Kami juga mampir di kios rokok untuk membeli biskuit, biskuit ini untuk memberi makan ikan-ikan pada saat
snorkelling nanti. Yuuukk,, berangkaaattt... *brruuummm
Pantai Tanjung Kelayang : Pantai dengan Sebaran Batu Granit
Saat tiba di Pantai Tanjung Kelayang, kita akan disambut dengan tulisan
“Welcome to Belitong”.
Pantai Tanjung Kelayang merupakan salah satu
pantai cantik di Belitung selain pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini
biasanya digunakan sebagai titik awal bagi para wisatawan yang akan
melakukan kegiatan
island hopping. Di sepanjang garis pantai berjajar
perahu (
boat) yang siap mengantarkan para wisatawan untuk berwisata
keliling pulau (
island hopping).
Pantai Tanjung Kelayang merupakan pantai berpasir
putih lembut seperti tepung terigu dan air lautnya pun berwarna biru
jernih. Bila kita layangkan pandangan mata kita ke depan, kita akan
disajikan dengan pemandangan sebaran batu-batu granit berbagai bentuk
berdiri tegak. Kita juga dapat melihat di tengah laut formasi batu-batu
granit yang menyerupai kepala burung. Menurut keterangan
driver kami,
formasi batu berbentuk kepala burung ini disebut
Batu Garuda.
 |
Batu yang menyerupai kepala burung, dan disebut Batu Garuda. |
Mengingat
tempat ini merupakan titik awal dan titik akhir rombongan untuk
melakukan kegiatan
island hopping, sebaiknya pihak pengelola semakin
memperbanyak fasilitas tempat penjual makanan dan kamar mandi (kamar
ganti).Minim banget.
 |
Pasir Putih pantai Tanjung Kelayang |
 |
Pasir Putih pantai Tanjung Kelayang |
 |
Sibuk mengenakan jaket pelampung sebelum menaiki perahu. |
 |
Perahu-perahu berjejer siap mengantarkan wisatawan yang mau melakukan aktivitas island hopping, dari jauh terlihat Batu Garuda |
 |
On boat |
 |
Lihat deh warna air lautnya, biru toska, cantiiiiikkk bangeeetttt !!! *pardon my feet :D |
 |
Bertolak menjauhi Pantai Tanjung Kelayang, pasir putihnya bikin jatuh cinta sama pantai ini |
Pulau Lengkuas : Pulau Mercusuar
Dengan menaiki perahu dari Pantai Tanjung Kelayang, Belitung dan memakan waktu
kira-kira 45 menit, sampailah kita di
pulau mercusuar, Pulau Lengkuas.
Pulau ini memang sangat mudah dikenali, karena dari kejauhan kita sudah
dapat melihat mercusuar yang berdiri tegak kokoh menjulang di area Pulau Lengkuas.
 |
Mercusuar sebagai ciri khas Pulau Lengkuas |
Mercusuar yang masih beroperasi dengan baik ini didirikan oleh Belanda
pada tahun 1882, dan jika kalian memiliki stamina yang cukup kuat, kalian harus berani mencoba
untuk menaiki mercusuar ini (jangan lupa lepas alas kaki yaaa) hingga bagian teratas (kira-kira 19 lantai)
dan
voila,, kalian akan tertegun kagum melihat keindahan pulau dan laut sekitar
dengan jarak pandang 360 derajat.
Sungguh suatu pemandangan yang
keindahannya tak sanggup diungkapkan kata-kata dan kamera hehee.., tersajikan di depan mata
keindahan
air laut berwarna biru toska jernih, kontras dengan
pasir
pantai yang putih bersih dan tak lupa keindahan
batu-batu granit raksasa hitam keabu-abuan
berdiri dengan kokoh dan anggun. Memang pulau Lengkuas ini dikelilingi
dengan pantai pasir putih dan batu-batu granit raksasa.
 |
Batu-batu raksasa di mana-mana. |
 |
Batu-batu raksasa di mana-mana. |
 |
Sebaran batu raksasa yang berada tidak jauh dari Pulau Lengkuas. |
Kita dapat
memanjat batu-batu granit tersebut untuk berfoto atau sekedar menikmati
keindahan laut yang tenang dan kejernihan air laut dari atas batu granit
tsb, bahkan dari atas batu kita dapat melihat ikan-ikan kecil berenang
di dalam air laut tsb, saking jernihnya niy air.
 |
Turun dari perahu menuju Pulau Lengkuas. |
 |
Air laut yang jernih |
|
 |
Makan siang di Pulau Lengkuas |
Di bawah ini, foto-foto yang didapat dari atas mercusuar,
check it out pals :)
Setelah puas bermain di Pulau Lengkuas, makan siang, dan menaiki mercusuar; kami bertolak dengan perahu menuju sisi lain Pulau Lengkuas untuk
snorkelling. Cuaca cerah, tapi arus agak sedikit kencang. Biskuit yang sempat kami beli tadi pagi di kota, kami gunakan untuk memberi makan ikan-ikan saat
snorkelling, sehingga otomatis banyak ikan-ikan kecil mengerumuni tangan kami :)
Kami sangat beruntung didampingi oleh Bapak Escape selama
snorkelling, he was so helpful. Nyokap gw aja yang udh berusia lebih dari setengah abad dan seumur-umur belum pernah nyemplung ke laut, kali ini bersedia dengan senang hati ikutan
snorkelling karena didampingi dan dibimbing oleh Pak Escape. TOP deh !!!
Berikut foto-foto yang berhasil kami ambil, agak susah untuk dapat hasil yang bagus, karena selain arusnya agak kecang, kamera yang kami gunakan pun "seadanya" saja ;)
 |
My lil' brother is feeding the fishes |
 |
Now, it's our turn to feed the fishes :) |
Pulau Pasir : Antara Ada dan Tiada
Mengapa gw sebut
Pulau Pasir sebagai Pulau "antara ada & tiada" ?
Karena pulau ini benar-benar hanya sekumpulan pasir putih lembut yang
teronggok di tengah laut biru, dan bila laut sedang pasang pulau ini
akan "lenyap". Ukuran "pulau" ini pun sama sekali tidak luas, hanya sekumpulan pasir putih yang membentuk garis yang tidak terlalu panjang.
Sejauh mata memandang, hanya terdapat hamparan pasir
putih yang dikelilingi dengan laut bening berwarna biru kehijauan. Pulau
ini sangat kecil, bisa kita jumpai saat kita sedang
island hopping
setelah meninggalkan Pulau Lengkuas.
Serasa memiliki pantai pasir
putih pribadi, kita bisa leluasa bermain pasir, berfoto,
berguling-guling karena butiran pasirnya yang sangat lembut, atau
berenang di sekitar Pulau Pasir ini. Di perairan sekitar Pulau Pasir
dengan mudah kita jumpai bintang laut, tapi setelah asyik berfoto dengan
makhluk unik ini jangan lupa mengembalikannya ke laut ya.
Sungguh suatu
surga kecil yg muncul dari perairan Belitung :)
 |
Pulau Pasir |
 |
Pasir putihnya lembuuutttt.. |
Pulau Batu Berlayar : Sebaran Batu Raksasa di Tengah Laut
Mengunjungi Pulau Batu Berlayar yang terletak di perairan Belitung,
membuat gw berdecak kagum dan berpikir, siapa yang meletakkan dan
menyusun batu-batu besar ini di tengah-tengah laut biru ?
Ya itulah
Pulau Batu Berlayar, sebuah pulau mungil yang di atas pasir putih
lembutnya berdiri batu-batu granit besar dan tinggi menjulang. Yup,
hanya itu yang terdapat di pulau ini. Namun menjejakkan kaki di pulau
ini membuat gw merinding kagum, perpaduan antara batu-batu besar hitam
berkilau, pasir putih, laut jernih biru kehijauan, langit biru muda
cerah. Perairan di sekitar pulau ini adalah laut dangkal sehingga kita
juga bisa berenang di sekitar pulau ini. Bintang laut juga dengan mudah
kita jumpai di sini.
Sungguh merupakan potongan kecil surga cantik yang
jatuh ke dunia !!!
 |
Pulau Batu Berlayar |
Pulau Burung / Pulau Burong
 |
Pulau Burung tampak dari kejauhan |
 |
Pulau Burung dengan jarak yang lebih dekat |
 |
Pulau Burung dari dekat |
 |
Pulau Burung dari dekat |
 |
Pulau Burung dari dekat |
 |
Pulau Burung dari dekat |
 |
Pulau Burung dari dekat |
RM Belitong Timpo Duluk : Serasa Bernostalgia
Hampir setengah hari kami menghabiskan waktu dan energi di lepas pantai ternyata mampu membuat nafsu makan malam meningkat drastis. Jadi Bapak Escape membawa kami ke RM Belitong Timpo Duluk untuk memenuhi hasrat makan malam kami yang membabi buta saat itu ahahaaa..
Saat mengunjungi RM Timpo Duluk, rumah tersebut dari luar tampak
sederhana namun "memikat". Begitu
memasuki RM ini, beberapa meja sudah di-reservasi. Saat kami berkunjung ke sana,
bersamaan dengan kedatangan beberapa turis asing yg sedang mengagumi dekorasi interior RM
ini.
Dengan lampu temaram yang hangat menyejukkan dan membangkitkan
suasana (atmosfer) tempo dulu, desain interior yang unik karena pada
dinding-dinding dipajang foto-foto jadul, sepeda ala "kolonial" dan
beberapa barang nuansa "jadul" lainnya, jendela-jendela dan furniture
gaya rumah Melayu tempo dulu, sungguh kami serasa ditarik ke masa
lampau. Ruangan di sini dilengkapi dengan pendingin ruangan.
Menu
makanan yang tersedia di sini pastinya makanan khas Belitung. Makanan
disajikan mirip ala "makan bersama atau makan bagawa" (mungkin karena
kami memesan dulang set), jadi lauk disajikan di atas dulang (sejenis
nampan besar) bertutup. Kami memesan teh tawar hangat, dan wooww..
disajikan dalam gelas berukuran besar. Untuk harga, memang tidak bisa
dibilang murah, tapi cukup sepadan dengan rasa dan suasana yang
didapatkan. Harga makanan yang tertera di menu belum termasuk pajak 10%
ya :)
Total kerusakan yang kami ber-6 habiskan :
IDR 410,300.
 |
Dulang Set : Sajian lauk di atas dulang (sejenis nampan besar) |
0 comments:
Posting Komentar