Minggu, 11 Januari 2015

Belitung Trip Tanpa Jasa Travel ?? Bisa Banget !!! (Day 2)


Lanjut yooooooo...

Day 2

Wohooo,, tiba juga acara yang paling dinantikan, island hopping. Jadi di hari ke-2 ini kita akan menghabiskan seharian untuk mengunjungi satu pulau ke pulau lainnya, dan starting point-nya dimulai dari Pantai Tanjung Kelayang.
Urusan perahu sudah kami serahkan pada Pak Escape, beres.. Dan perahu tsb bersifat "private", jadi hanya akan diisi oleh kami ber-6 + 2 orang yang menjalankan perahu, tidak dicampur dengan rombongan lain.
Sebelum berangkat ke Tanjung Kelayang, kami mampir dulu di Belitung Bakery (Jl. Veteran no. 18, Tanjung Pandan) untuk membeli bekal makan siang dan minuman, secara kami akan beraktivitas di laut seharian. Total lunch box IDR 200,043 untuk 8 orang (kami ber-5 + Pak Escape + 2 orang petugas perahu), total aqua IDR 52,000 . Kami juga mampir di kios rokok untuk membeli biskuit, biskuit ini untuk memberi makan ikan-ikan pada saat snorkelling nanti. Yuuukk,, berangkaaattt... *brruuummm

Pantai Tanjung Kelayang : Pantai dengan Sebaran Batu Granit

Saat tiba di Pantai Tanjung Kelayang, kita akan disambut dengan tulisan “Welcome to Belitong”.
Pantai Tanjung Kelayang merupakan salah satu pantai cantik di Belitung selain pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini biasanya digunakan sebagai titik awal bagi para wisatawan yang akan melakukan kegiatan island hopping. Di sepanjang garis pantai berjajar perahu (boat) yang siap mengantarkan para wisatawan untuk berwisata keliling pulau (island hopping).

Pantai Tanjung Kelayang merupakan pantai berpasir putih lembut seperti tepung terigu dan air lautnya pun berwarna biru jernih. Bila kita layangkan pandangan mata kita ke depan, kita akan disajikan dengan pemandangan sebaran batu-batu granit berbagai bentuk berdiri tegak. Kita juga dapat melihat di tengah laut formasi batu-batu granit yang menyerupai kepala burung. Menurut keterangan driver kami, formasi batu berbentuk kepala burung ini disebut Batu Garuda.

Batu yang menyerupai kepala burung, dan disebut Batu Garuda.

Mengingat tempat ini merupakan titik awal dan titik akhir rombongan untuk melakukan kegiatan island hopping, sebaiknya pihak pengelola semakin memperbanyak fasilitas tempat penjual makanan dan kamar mandi (kamar ganti).Minim banget.






Pasir Putih pantai Tanjung Kelayang
Pasir Putih pantai Tanjung Kelayang
Sibuk mengenakan jaket pelampung sebelum menaiki perahu.
Perahu-perahu berjejer siap mengantarkan wisatawan yang mau melakukan aktivitas island hopping, dari jauh terlihat Batu Garuda
On boat
Lihat deh warna air lautnya, biru toska, cantiiiiikkk bangeeetttt !!! *pardon my feet :D
Bertolak menjauhi Pantai Tanjung Kelayang, pasir putihnya bikin jatuh cinta sama pantai ini

Pulau Lengkuas : Pulau Mercusuar

Dengan menaiki perahu dari Pantai Tanjung Kelayang, Belitung dan memakan waktu kira-kira 45 menit, sampailah kita di pulau mercusuar, Pulau Lengkuas. Pulau ini memang sangat mudah dikenali, karena dari kejauhan kita sudah dapat melihat mercusuar yang berdiri tegak kokoh menjulang di area Pulau Lengkuas.

Mercusuar sebagai ciri khas Pulau Lengkuas

Mercusuar yang masih beroperasi dengan baik ini didirikan oleh Belanda pada tahun 1882, dan jika kalian memiliki stamina yang cukup kuat, kalian harus berani mencoba untuk menaiki mercusuar ini (jangan lupa lepas alas kaki yaaa) hingga bagian teratas (kira-kira 19 lantai) dan voila,, kalian akan tertegun kagum melihat keindahan pulau dan laut sekitar dengan jarak pandang 360 derajat.

Sungguh suatu pemandangan yang keindahannya tak sanggup diungkapkan kata-kata dan kamera hehee.., tersajikan di depan mata keindahan air laut berwarna biru toska jernih, kontras dengan pasir pantai yang putih bersih dan tak lupa keindahan batu-batu granit raksasa hitam keabu-abuan berdiri dengan kokoh dan anggun. Memang pulau Lengkuas ini dikelilingi dengan pantai pasir putih dan batu-batu granit raksasa.

Batu-batu raksasa di mana-mana.
Batu-batu raksasa di mana-mana.
Sebaran batu raksasa yang berada tidak jauh dari Pulau Lengkuas.

Kita dapat memanjat batu-batu granit tersebut untuk berfoto atau sekedar menikmati keindahan laut yang tenang dan kejernihan air laut dari atas batu granit tsb, bahkan dari atas batu kita dapat melihat ikan-ikan kecil berenang di dalam air laut tsb, saking jernihnya niy air.

Turun dari perahu menuju Pulau Lengkuas.

Air laut yang jernih
Makan siang di Pulau Lengkuas



Di bawah ini, foto-foto yang didapat dari atas mercusuar, check it out pals :)














Setelah puas bermain di Pulau Lengkuas, makan siang, dan menaiki mercusuar; kami bertolak dengan perahu menuju sisi lain Pulau Lengkuas untuk snorkelling. Cuaca cerah, tapi arus agak sedikit kencang. Biskuit yang sempat kami beli tadi pagi di kota, kami gunakan untuk memberi makan ikan-ikan saat snorkelling, sehingga otomatis banyak ikan-ikan kecil mengerumuni tangan kami :)
Kami sangat beruntung didampingi oleh Bapak Escape selama snorkelling, he was so helpful. Nyokap gw aja yang udh berusia lebih dari setengah abad dan seumur-umur belum pernah nyemplung ke laut, kali ini bersedia dengan senang hati ikutan snorkelling karena didampingi dan dibimbing oleh Pak Escape. TOP deh !!!

Berikut foto-foto yang berhasil kami ambil, agak susah untuk dapat hasil yang bagus, karena selain arusnya agak kecang, kamera yang kami gunakan pun "seadanya" saja ;)

My lil' brother is feeding the fishes
Now, it's our turn to feed the fishes :)








Pulau Pasir : Antara Ada dan Tiada

Mengapa gw sebut Pulau Pasir sebagai Pulau "antara ada & tiada" ? Karena pulau ini benar-benar hanya sekumpulan pasir putih lembut yang teronggok di tengah laut biru, dan bila laut sedang pasang pulau ini akan "lenyap". Ukuran "pulau" ini pun sama sekali tidak luas, hanya sekumpulan pasir putih yang membentuk garis yang tidak terlalu panjang.

Sejauh mata memandang, hanya terdapat hamparan pasir putih yang dikelilingi dengan laut bening berwarna biru kehijauan. Pulau ini sangat kecil, bisa kita jumpai saat kita sedang island hopping setelah meninggalkan Pulau Lengkuas.
Serasa memiliki pantai pasir putih pribadi, kita bisa leluasa bermain pasir, berfoto, berguling-guling karena butiran pasirnya yang sangat lembut, atau berenang di sekitar Pulau Pasir ini. Di perairan sekitar Pulau Pasir dengan mudah kita jumpai bintang laut, tapi setelah asyik berfoto dengan makhluk unik ini jangan lupa mengembalikannya ke laut ya.

Sungguh suatu surga kecil yg muncul dari perairan Belitung :)

Pulau Pasir




Pasir putihnya lembuuutttt..



Pulau Batu Berlayar : Sebaran Batu Raksasa di Tengah Laut

Mengunjungi Pulau Batu Berlayar yang terletak di perairan Belitung, membuat gw berdecak kagum dan berpikir, siapa yang meletakkan dan menyusun batu-batu besar ini di tengah-tengah laut biru ?
Ya itulah Pulau Batu Berlayar, sebuah pulau mungil yang di atas pasir putih lembutnya berdiri batu-batu granit besar dan tinggi menjulang. Yup, hanya itu yang terdapat di pulau ini. Namun menjejakkan kaki di pulau ini membuat gw merinding kagum, perpaduan antara batu-batu besar hitam berkilau, pasir putih, laut jernih biru kehijauan, langit biru muda cerah. Perairan di sekitar pulau ini adalah laut dangkal sehingga kita juga bisa berenang di sekitar pulau ini. Bintang laut juga dengan mudah kita jumpai di sini.

Sungguh merupakan potongan kecil surga cantik yang jatuh ke dunia !!!

Pulau Batu Berlayar







Pulau Burung / Pulau Burong

Pulau Burung tampak dari kejauhan

Pulau Burung dengan jarak yang lebih dekat

Pulau Burung dari dekat
Pulau Burung dari dekat
Pulau Burung dari dekat
Pulau Burung dari dekat
Pulau Burung dari dekat

RM Belitong Timpo Duluk : Serasa Bernostalgia

Hampir setengah hari kami menghabiskan waktu dan energi di lepas pantai ternyata mampu membuat nafsu makan malam meningkat drastis. Jadi Bapak Escape membawa kami ke RM Belitong Timpo Duluk untuk memenuhi hasrat makan malam kami yang membabi buta saat itu ahahaaa..

Saat mengunjungi RM Timpo Duluk, rumah tersebut dari luar tampak sederhana namun "memikat". Begitu memasuki RM ini, beberapa meja sudah di-reservasi. Saat kami berkunjung ke sana, bersamaan dengan kedatangan beberapa turis asing yg sedang mengagumi dekorasi interior RM ini.
Dengan lampu temaram yang hangat menyejukkan dan membangkitkan suasana (atmosfer) tempo dulu, desain interior yang unik karena pada dinding-dinding dipajang foto-foto jadul, sepeda ala "kolonial" dan beberapa barang nuansa "jadul" lainnya, jendela-jendela dan furniture gaya rumah Melayu tempo dulu, sungguh kami serasa ditarik ke masa lampau. Ruangan di sini dilengkapi dengan pendingin ruangan.

Menu makanan yang tersedia di sini pastinya makanan khas Belitung. Makanan disajikan mirip ala "makan bersama atau makan bagawa" (mungkin karena kami memesan dulang set), jadi lauk disajikan di atas dulang (sejenis nampan besar) bertutup. Kami memesan teh tawar hangat, dan wooww.. disajikan dalam gelas berukuran besar. Untuk harga, memang tidak bisa dibilang murah, tapi cukup sepadan dengan rasa dan suasana yang didapatkan. Harga makanan yang tertera di menu belum termasuk pajak 10% ya :)
Total kerusakan yang kami ber-6 habiskan : IDR 410,300.







Dulang Set : Sajian lauk di atas dulang (sejenis nampan besar)







0 comments:

Posting Komentar