Rabu, 14 Januari 2015

Belitung Trip Tanpa Jasa Travel ?? Bisa Banget !!! (Day 4)

Traveling - it leaves you speechless, then turns you into a storyteller. - Ibn Battuta -

Ga kerasa udah memasuki hari ke-4 kami berada di Pulau Belitung.
Sebuah pulau kecil yang memiliki beragam pesona yang mampu menyihir para wisatawan untuk mencecap keindahan alam Belitung (hanya jika pemerintah memberi ekstra perhatian untuk membenahi dunia pariwisata Indonesia pada umumnya, dan pariwisata Belitung pada khususnya).
Hari ke-4 adalah hari terakhir kami berada di Belitung, jadi tempat yang akan kami eksplore pun tidak akan berada jauh dari Tanjung Pandan, karena jdwal  flight kami pun siang.

Setelah sarapan pagi di hotel (sarapan atau makan pagi ya ?! Secara porsi makannya pun besar, untuk mengantisipasi rasa lapar yang mungkin timbul pada saat penerbangan - kan Garuda ga sediain lunch box, cuma snack box, hiikkss..), sekitar jam 8 pagi kami langsung check out dan cuuuusss ke destinasi berikutnya.

Rumah Adat Belitung : Mengenal lebih dekat budaya Belitung

Jika kalian berlibur ke Belitung, sempatkanlah juga untuk mampir ke Rumah Adat Belitung, supaya tidak hanya mengenal kekayaan alam Belitung saja, namun juga mengenal kekayaan adat budaya Belitung.
Rumah adat Belitung ini terletak di samping rumah dinas Bupati Belitung. Rumah adat berbentuk seperti rumah panggung dan terbuat dari kayu. Di sini juga terdapat petugas yang siap memberikan informasi mengenai rumah adat ini.

Rumah adat dibagi menjadi 2 bagian, bagian utama dan bagian dapur terbuka.

Bagian Utama

Di bagian utama terdapat lemari kaca yang memajang pakaian adat khas Belitung bagi pria dan wanita, ranjang pengantin dan sepasang pakaian pengantin adat Belitung, replika seserahan, peludahan, foto-foto jadul, dan alat-alat lain.

Dapur Terbuka

Di bagian dapur terbuka yang cukup luas terdapat beberapa alat musik, peralatan bertani, kereta sorong bagi wanita pekerja, beserta peralatan masak dan peralatan makan bersama (makan bagawa).

Berdasarkan penjelasan sang petugas, makan bersama-sama (makan bagawa) merupakan tradisi rakyat Belitung. Setiap satu dulang (wadah untuk nasi dan lauk pauk) diperuntukkan untuk makan maksimal 4 orang, dan laki-laki tidak boleh digabung dengan perempuan.
Pada saat makan bersama itu, orang yang paling muda dalam kelompok tsb harus membagikan piring dan nasi kepada 3 orang lainnya, lalu orang yang paling tua dalam kelompok yang lebih dulu boleh mengambil lauk dilanjutkan dengan yg lainnya.
Acara makan pun dengan menggunakan tangan, bukan sendok.

Dan masih banyak lagi info bermanfaat yang bisa diperoleh dengan mengunjungi rumah adat ini.
Mari kita belajar mencintai budaya Indonesia.





Ranjang pengantin, pakaian pengantin adat Belitung, seserahan

Pakaian adat Belitung










Pinang untuk acara seserahan

Makanan yang disajikan di atas dulang (nampan besar) untuk acara bagawa (makan bersama)

Kembang sirih untuk acara seserahan

Kembang telor untuk acara seserahan


Rumah panggung


Dulang (nampan besar) dan tutup saji

Kendi air yang digunakan untuk air wudhu


Danau Kaolin : Cerita miris di balik keindahan danau










Bukan,, bukaaann,, ini bukan kawah putih yang ada di Ciwidey..
Bukan,, bukaaann,, ini bukan penampakan salju.

Ini adalah danau kaolin di Pulau Belitung, yang letaknya tidak begitu jauh dari bandar udara.
Cantik banget kan ?! Air danau warna biru toska, semakin indah dan berkilauan karena diterpa sinar matahari yang begitu tajam menusuk kulit, dikelilingi dengan daratan berwarna putih seperti hamparan salju, dan keindahannya semakin dilengkapi dengan tumbuhan-tumbuhan hijau di sekitarnya. Bahkan keindahan ini pun bisa kita saksikan dari atas pesawat.
Kami saat itu benar-benar mengagumi keindahan danau kaolin ini, sampai akhirnya Pak Escape menceritakan kisah di balik terbentuknya danau "indah" ini.

Danau ini tadinya merupakan tempat penambangan kaolin masyarakat Belitung, sebagai salah satu mata pencaharian mereka. Kaolin itu merupakan jenis mineral, yang banyak digunakan dalam industri cat dll. Namun lubang-lubang besar yang merupakan hasil kerukan kaolin, DITINGGALKAN BEGITU SAJA setelah proses penambangan selesai, tanpa ada upaya perbaikan apapun, atau pemulihan, atau reklamasi, atau apapun istilahnya yang gw ga ngerti. Lubang-lubang itu akhirnya terisi dengan air hujan.
Intinya dibiarkan begitu saja, ditelantarkan begitu saja, habis manis sepah dibuang !!!
Setelah sekian lama tanahnya dikeruk untuk diambil hasilnya dan mendatangkan keuntungan yang sangat sangat besar bagi pihak perusahaan tambang, tanah tersebut ditelantarkan !!!
Gw rasa tidak hanya di Belitung saja kejadian-kejadian seperti ini. Banyak lokasi tambang di Indonesia yang sudah dikeruk habis-habisan, lalu ditelantarkan begitu saja oleh pihak pengusaha tanpa ada tanggung jawab untuk memulihkan lokasi tsb.

Ohh nasib negriku !!! :'(


Yup,, akhirnya berakhir juga perjalanan kami di Belitung selama 4 hari 3 malam, perjalanan yang sangat menyenangkan, masyarakat yang kami temui pun ramah, keindahan alam yang ditawarkan pun sungguh sanggup menyejukkan mata & hati, dan terlebih Pak Escape - driver kami selama di Belitung- sungguh sangat menyenangkan, helpful, dan punya segudang cerita & lawakan setiap harinya, daaaannn tanpa jasa travel heheee.
Sangat menghibur.

Akhirnya kami tidak menyesal tidak menggunakan jasa travel, karena waktu bisa kami atur semaunya kami tanpa terikat jadwal & tanpa harus diburu-buru heheee (tapi tetap memperhitungkan efektivitas & efisiensi waktu), tempat makan bisa semaunya kami (selalu request ke Pak Escape tolong cari resto yang enaaaakkk & muraaaahhh hahaaa), dan banyak lokasi yang bisa kami kunjungi.

Oya,, total pengeluaran kami ber-5 selama di Belitung (tidak termasuk tiket pesawat & hotel) :
  • hari 1 : Mie Atep & es jeruk kunci (6 orang)                            : IDR 102,000
  • hari 1 : Kelapa muda di Pantai Tanjung Tinggi (6 orang)      : IDR   60,000
  • hari 1 : makan malam di RM Berage (6 orang)                        : IDR 243,000
  • hari 1 : KFC (lapar di malam hari hehee)                                 : IDR   58,500
  • hari 2 : lunch box di P. Lengkuas (8 orang)                                 : IDR 200,000
  • hari 2 : aqua                                                                                  : IDR   52,000
  • hari 2 : minuman dingin minute maid (6)                                 : IDR   37,500
  • hari 2 : makan malam di RM Timpo Duluk (6 orang)            : IDR 410,300
  • hari 2 : tips driver hari ke-1 dan hari ke-2                                   : IDR 120,000
  • hari 3 : kopi kuli (4) + kacang di Museum Kata                       : IDR   27,000
  • hari 3 : makan siang di Resto Apung (6 orang)                        : IDR 280,000
  • hari 3 : makan malam di RM Mak Munah (6 orang)              : IDR 189,000
  • hari 3 : tips driver hari ke-3 dan hari ke-4                                   : IDR 120,000
  • Sewa mobil + driver + BBM + tiket masuk/parkir + perahu : IDR 3,000,000
Total : IDR 4,899,300 (5 orang) >>> IDR 979,860 / orang (di luar tiket pesawat + hotel)
Tiket pesawat Garuda PP           >>> IDR 787,000 / orang (ga pake airport tax lagi, yaayyy)
Hotel Aston 2 kamar 3 malam   >>> IDR 840,000 / orang (lupa, tapi < 700rb/mlm/kamar)

Jadi total yang kami habiskan untuk perjalanan ke Belitung 4 hari 3 malam : IDR 2,606,860 / orang. Yippieeeeee... *di mana biasanya travel mulai pasang harga 3 jutaan per orang ;p

Bubyeeehhh,, Belitung :*

Bubyeeehh Belitung

Jakarta, soon we'll meet.

Me & Pak Escape

0 comments:

Posting Komentar